Senin, 12 Maret 2012
Biasakan Olahraga Pagi Agar Karir Cepat Tinggi
21.52 |
Diposting oleh
GIATKU |
Edit Entri
Jakarta, Bukti ilmiah yang menunjukkan manfaat berolahraga pagi secara teratur telah banyak diketahui. Meskipun demikian, kebanyakan orang masih enggan menerapkan kebiasaan sehat ini. Padahal, olahraga pagi terbukti mampu mendongkrak karir dan produktivitas.
Sepanjang tahun 2011 saja, hanya sepertiga dari pria dan wanita berusia 25 - 64 tahun di Amerika Serikat yang melakukan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur dalam taraf ringan sampai sedang sudah baik jika dilakukan selama 30 menit sebanyak lima kali seminggu. Sedangkan olahraga berat sebaiknya dilakukan selama 20 menit tiga kali seminggu.
Dalam sebuah buku yang berjudul 'Wellbeing: The Five Essential Elements', sang penulis, Tom Rath dan Jim Harter, meneliti kualitas dan kebiasaan yang mempengaruhi tingginya tingkat kesejahteraan sosial, karir, keuangan, fisik, dan kehidupan. Ketika memeriksa kebiasaan sehari-hari yang berperan dalam kesejahteraan fisik, olahraga pagi terbukti paling mempengaruhi. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga pagi selama 20 menit dapat meningkatkan mood selama berjam-jam sesudahnya.
"Sangat mudah memang untuk menunda sesuatu. Tetapi ketika berolahraga pagi, kebanyakan orang melakukannya karena menyadari bahwa berolahraga di pagi hari membuat suasana hati menjadi lebih baik sehingga menjadi lebih produktif dan memiliki lebih banyak tenaga sepanjang hari. Orang yang memiliki tingkat kesejahteraan tinggi bekerja lebih awal di pagi hari dan mengurangi makanan berat di siang hari," kata Rath seperti dilansir US News, Selasa (13/3/2012).
Di sisi lain, menunda berolahraga dapat mengganggu tidur. Tidur sangat penting untuk kesehatan fisik, psikologis dan produktivitas. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga berat setelah tidur 2 jam bisa merusak kemampuan tubuh untuk tertidur. Dan selepas bekerja sepanjang hari, kebanyakan orang hanya memiliki beberapa jam sebelum tidur yang dapat dimanfaatkan untuk berolahraga.
"Orang yang berolahraga di pagi hari lebih mungkin menjadikannya sebagai kebiasaan karena hanya sedikit berbenturan dengan jadwal harian yang bisa mengganggu rutinitas berolahraga," kata Julia Valentour, ahli fisiologi olahraga dan koordinator program di American Council on Exercise.
Waktu terbaik untuk berolahraga juga sebaiknya waktu yang paling tepat untuk mudah ditepati. Orang yang tidak sering bangun pagi akan lebih sulit berolahraga sehingga jauh lebih mudah menundanya. Penelitian menunjukkan bahwa latihan yang paling produktif terjadi ketika suhu tubuh sedang tinggi-tingginya, biasanya di sore hari.
"Berolahraga pada suhu tubuh sedang tinggi menghasilkan banyak kekuatan, kinerja yang lebih baik, otot-otot yang lebih hangat, lebih fleksibel dan laju jantung lebih rendah. Tapi satu-satunya masalah adalah kebanyakan orang bekerja sampai sore hari," kata Valentour.
Sumber Putro Agus Harnowo - detikHealth
Sepanjang tahun 2011 saja, hanya sepertiga dari pria dan wanita berusia 25 - 64 tahun di Amerika Serikat yang melakukan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur dalam taraf ringan sampai sedang sudah baik jika dilakukan selama 30 menit sebanyak lima kali seminggu. Sedangkan olahraga berat sebaiknya dilakukan selama 20 menit tiga kali seminggu.
Dalam sebuah buku yang berjudul 'Wellbeing: The Five Essential Elements', sang penulis, Tom Rath dan Jim Harter, meneliti kualitas dan kebiasaan yang mempengaruhi tingginya tingkat kesejahteraan sosial, karir, keuangan, fisik, dan kehidupan. Ketika memeriksa kebiasaan sehari-hari yang berperan dalam kesejahteraan fisik, olahraga pagi terbukti paling mempengaruhi. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga pagi selama 20 menit dapat meningkatkan mood selama berjam-jam sesudahnya.
"Sangat mudah memang untuk menunda sesuatu. Tetapi ketika berolahraga pagi, kebanyakan orang melakukannya karena menyadari bahwa berolahraga di pagi hari membuat suasana hati menjadi lebih baik sehingga menjadi lebih produktif dan memiliki lebih banyak tenaga sepanjang hari. Orang yang memiliki tingkat kesejahteraan tinggi bekerja lebih awal di pagi hari dan mengurangi makanan berat di siang hari," kata Rath seperti dilansir US News, Selasa (13/3/2012).
Di sisi lain, menunda berolahraga dapat mengganggu tidur. Tidur sangat penting untuk kesehatan fisik, psikologis dan produktivitas. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga berat setelah tidur 2 jam bisa merusak kemampuan tubuh untuk tertidur. Dan selepas bekerja sepanjang hari, kebanyakan orang hanya memiliki beberapa jam sebelum tidur yang dapat dimanfaatkan untuk berolahraga.
"Orang yang berolahraga di pagi hari lebih mungkin menjadikannya sebagai kebiasaan karena hanya sedikit berbenturan dengan jadwal harian yang bisa mengganggu rutinitas berolahraga," kata Julia Valentour, ahli fisiologi olahraga dan koordinator program di American Council on Exercise.
Waktu terbaik untuk berolahraga juga sebaiknya waktu yang paling tepat untuk mudah ditepati. Orang yang tidak sering bangun pagi akan lebih sulit berolahraga sehingga jauh lebih mudah menundanya. Penelitian menunjukkan bahwa latihan yang paling produktif terjadi ketika suhu tubuh sedang tinggi-tingginya, biasanya di sore hari.
"Berolahraga pada suhu tubuh sedang tinggi menghasilkan banyak kekuatan, kinerja yang lebih baik, otot-otot yang lebih hangat, lebih fleksibel dan laju jantung lebih rendah. Tapi satu-satunya masalah adalah kebanyakan orang bekerja sampai sore hari," kata Valentour.
Sumber Putro Agus Harnowo - detikHealth
Label:
Kesehatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
Labels
- Kehidupan (15)
- Kesehatan (6)
- Kesuksesan (10)
- Senyum (4)
- Seputar blackberry (3)
- Seputar Otak (4)
Entri Populer
-
Chatting di BBM memang menyenangkan, tambah menyenangkan lagi bila kita bisa menambahkan berbagai emoticon atau simbol-simbol lucu saat chat...
-
Pernyataan John. F. Kennedy ini saya yakini kebenarannya. Itu bukan sekedar retorika, tetapi memang sudah terbukti dalam perjalanan hidup sa...
-
Kamu akan membeli sebuah Blackberry? lalu bingung karena tidak mengetahui bagaimana sih Blackberry yang asli itu? Jangan-jangan nanti yang k...
0 komentar:
Posting Komentar